(Tiga gelombang migrasi Yahudi ke Amerika Serikat.)
image source: allsearch.ca |
Gelombang Yahudi Sephardic
Bendera Dinasti Umayah (Umayyad) berkibar
berkilauan di Andalusia (Spanyol) dan Portugal dari tahun 711 hingga 1614. Selama itu pula
peradaban tumbuh dengan pesat. Sebut saja Ibn Rushd atau dilatinkan Averroes, seorang Platonis yang disebut sebagai bapak sekuler barat, tak mengherankan memang karena dari buah fikir beliau lah sekulerisme di barat tercipta. Sebagai seorang liberalis, pemikiran Ibn Rushd bertentangan dengan faham Asy'ari, buah Fikir Al Ghazali atau dilatinkan Algazel yang kitabnya pernah saya pelajari di pesantren.
Raja Ferdinand dan Ratu Isabel dengan
berbagai bantuan dari sekutunya menyerang pusat pemerintahan Dinasti Umayah
hingga menggulingkan kekuasaannya. Sebagian besar dari bangsa moor Maroko yang
telah menetap di Spanyol berbondong-bondong kembali ke negara asalnya.
Sementara sebagian lainnya termasuk kaum Yahudi yang memilih tetap tinggal di
Spanyol berpura-pura memeluk agama Kristen sedangkan dalam persembunyian mereka, mereka tetap mempraktekkan ritual
kepercayaan mereka. Hingga suatu saat Raja Ferdinand dan Ratu Isabel mengetahui
trick tersebut dan akhirnya mengusir
semua umat Islam dan umat Yahudi keluar dari Spanyol. Umat Islam kembali ke
Afrika sementara umat Yahudi dengan menumpang bahtera Cristopher Columbus dan
bahtera-bahtera setelahnya pergi ke benua Amerika, ke Brazil. Dekade demi
dekade, orang-orang Yahudi sedikit demi sedikit berhijarah ke Amerika Serikat.
Gelombang Yahudi Ashkenazi
Image source: israel-followers-center.com |
Sementara itu, kelompok-kelompok
etnis Yahudi yang tersebar di seluruh penjuru Eropa, dari Rusia, Ukraina, Hongaria,
Polandia, Italia, Jerman dsb. hidup sejahtera. Bekerja keras dan berdagang
sehingga berhasil mengumpulkan pundi-pundi uang dan menjadi orang-orang kaya di
lingkungannya. Kejayaan yang masih berupa embrio itu menuai sentimen dari
masyarakat sekitarnya, hingga menuai gerakan anti-semitis. Etnis Yahudi tidak
lagi bisa hidup seperti semula, mereka dibenci, dikucilkan, diboikot, bahkan
disiksa dan digenosida.
Dalam keadaan yang sangat
terpuruk dan darurat itu, mereka tergerak untuk mengikuti keberhasilan
sekelompok Kristen puritan dari Inggris (golongan religious) mengarungi samuda
atlantik dari Leiden (Belanda) ke New Amsterdam (New York) dengan menggunakan Kapal
Mayflower, ini lah kali pertama bangsa Eropa bermigrasi ke benua Amerika untuk
tinggal selamanya (first settlers). Ribuan etnis Yahudi Jerman atau disebut
etnis Yahudi Azkenazi yang berbahasa Yiddish (campuran Hebrew, Jerman dan
Slavik) bergegas mengikuti kelompok tersebut untuk menyeberangi samudera menuju
the New World, the New Hope.
Gelombang Yahudi Eropa Timur
Antara tahun 1881 dan 1924,
gelombang migrasi berganti dari Eropa tengah menjadi dari Erope timur, lebih
dari dua juta setengah etnis Yahudi dari Eropa timur terdesak untuk
meninggalkan tempat tinggalnya disebabkan oleh ancaman penyiksaan golongan
anti-semitis dan himpitan ekonomi. Mereka berdatangan secara berkelompok dan
menetap membangun komunitasnya di pinggiran kota. Mereka bergabung dengan
masyarakat setempat, etnis Yahudi Azkenazi yang lebih dahulu menetap, berbicara
Yiddish, bergabung di lembaga-lembaga pendidikan, dan membangun jaringan yang
dilandasi semangat budaya dan spiritual sesama etnisnya.
Pada masa ini, seorang penyair Amerika keturunan Yahudi Portugal (Sephardic), Emma Lazarus membangun sebuah institusi pendidikan dan kursus untuk para Yahudi dari Eropa timur tersebut agar mempunyai pengetahuan dan keterampilan agar bisa hidup mandiri. Emma Lazarus juga adalah seorang Feminist. Puisinya yang sangat inspiratif berjudul “The New Colossus” dipajang di pedestal patung Liberty yang juga berkontribusi banyak pada pembangunan patung tersebut. Tahukah Anda? Patung Liberty yang dibuat oleh seniman Perancis sedianya akan diberikan kepada Mesir dan akan dipajang di Terusan Suez.
Begitulah awal mula etnis Yahudi
bermigrasi ke Amerika. Pada tulisan mendatang akan saya kemukakan pengaruh
ajaran Yahudi terhadap revolusi Amerika dan istilah-istilah Yahudi yang
terserap dalam Bahasa Inggris Amerika.
I like, it's new resources for me
ReplyDeleteThank you
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete